www.vantdie.comwww.vantdie.com
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2
Latar belakang
Dalam pertumbuhan tanaman cahaya
adalah faktor yang sangat mempengaruhi. Cahaya mutlak di perlukan dalam proses
fotosintesis guna mendapatkan energi.Oleh karena itu, tanpa adanya cahaya,
tumbuhan hijau tidak bisa membuat makanannya sendiri guna memperoleh energi. Tumbuhan
hijau tidak akan bertahan hidup lama tanpa melakukan prosesi fotosintesis. Cahaya,
pada tumbuhan diserap oleh klorofil. Klorofil adalah pigmen yang menyerap
cahaya. Yakni radiasi elektromagnet kasat mata. Cahaya putih ( seperti misalnya
cahaya matahari) mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merahsampai
violet. Tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya tidak di serap dengan baik
secara merata oleh klorofil.
Selain klorofil sel tumbuhan hijau
mengandung karotenoid. Karotenoid merupakan pigmen yang paling banyak terdapat,
umumnya pigmen yang terdapat warna jingga pada tanaman serta mempunya peranan
yang sangat penting karena bertindak sebagai provitamin A. Wealau sudah di
ketahui panjang gelombang yang mana yang
paling baik diserap klorofil dankarotenoid, masih harus menentukan panjang
gelombang mana yang paling efektif dalam
membantu melajukan fotosintesis.
1.2
Tujuan
·
Mengetahui pengruh kehadiran cahaya
dalam proses fotosintesi
·
Melihat macam pigmen yang terdapat
didalam daun serta mempelajari sifat-sifatnya.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Planck dan Einstein menganggap cahaya terdiri atas
partikel-partikel kecilyang disebut foton (Dwijoseputro, 1989). Fotosintesis
digerakkan oleh energi matahari (photon). Dari keseluruhan cahaya yang
terpancar, hanya 0,5-3,5 % saja yang diserap daun untuk fotosintesis. Cahaya
matahari ditangkap daun sebagai foton. Sinar radiasi matahari mampu diserap
tanaman hanyalah cahaya tampak dg panjang gelombang 400-700 nm. Cahaya yang
diserap daun 1-5% untuk fotosintesis, 75-85% untuk memanaskan daun dan
transpirasi. (Lakitan, 2004).Organ utama tumbuhan tempat berlangsungny fotosintesis
adalah daun. Tumbuhan menangka cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil yang
memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas, dimana fotosintesis berlangsung tepatnya pada bagian stroma.
Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas,
namun sebagian besar energi dihasilka di daun Pada dasarnya, rangkaian reaksi
fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu reaksi terang karena memerlukan cahaya dan reaksi gelap tidak memerlukan cahaya tetapi
memerlukan karbon dioksida (Salisbury
& Ross 1995).
Terdapat perbedaan morfologi daun yang berhubungan
dengan proses fotosintesis: ketebalan daun, kloroplas, anatomi daun, dan enzim
siklus Calvin. perubahan ini di respon tumbuhan dengan laju fotosintesis turun,
berfotosintesis dengan laju tinggi walaupun dengan cahaya rendah, titik kompensasi
cahayanya sangat rendah sehingga pertumbuhannya sangat lambat (Salisbury dan
Rose, 1991).
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman rosella
merupakan peristiwa yang sangat kompleks yang dipengaruhi oleh faktor internal
dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan antara lain meliputi cahaya,
air, temperatur, kelembaban danhara. Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan
generatif berhubungan dengan tingkat fotosintesis yaitu sumber energi bagi
proses pembungaan yang juga melalui mekanisme hormon tanaman. Pada proses pembungaan,
kekurangan air dapat memacu inisiasi bunga karena menurunnya aktivitas meristem
apikal sehingga terjadi pemindahan energi dan cadangan makanan untuk membentuk
meristem lateral (Retnaningrum, 2001).
Kondisi kekurangan cahaya berakibat terganggunya
metabolisme, sehingga menyebabkan menurunnya laju fotosintesis dan sintesis
karbohidrat (Chowdury et al., 1994 ; Sopandie et al., 2003).Pada kondisi
kekurangan cahaya, tanaman berupaya untuk mempertahankan agar fotosintesis
tetap berlangsung dalam kondisi intensitas cahaya rendah. Keadaan ini dapat
dicapai apabila respirasi juga efisien (Sopandie et al., 2003).
Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya
terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan
dengan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan
ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau.
Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan
panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih
banyak energi (Chairani hanum, jilid 1, 2008).
Cahaya matahari (radiasi surya) mempengaruhi pertumbuhan
tanaman melalui tiga sifat yaitu intensitas cahaya, kualitas cahaya (panjang
gelombang) dan lamanya penyinaran (panjang hari). Pengaruh ketiga sifat cahaya
tersebut terhadap pertumbuhan tanaman adalah melalui pembentukan klorofil,
pembukaan stomata, pembentukan antocyanin (pigmen merah) perubahan suhu daun
atau batang, penyerapan hara, permeabilitas dinding sel, transpirasi dan
gerakan protoplasma Chairani hanum,jilid 3, 2008).
Sebagaian besar tumbuhan membentuk pigmen antosianin
dan flafonoid lainya dalam beberapa sel terspesialisasi di salah satu atau
beberapa organya. Contohny yang sederhana dalah perkembangan cepat warna merah
oleh antosianin pada buah apel di sisi pohon yang terkena sinar matahari (cleon
dan frank, 1995)
Sel tumbuhan hijau, selain klorofil mengandung
karotenoid. Molukel-molukel ini juga merupakan pigmen, mempunyai warna yang
berkisaran antara merah dan kuning. Cahaya yang di serap paling kuat dibagian
biru dan sprektum yang tampak. Karatenoid acap kali merupakan pigmen dominan
pada bunga dan buah (Nawangsari sugiri, 1998).
BAB
3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Agrobio acara dua dengan judul “Fungsi
Cahaya dan Pigmen dalam Fotosintesis” yang dilaksanakan di laboratorium
Agronomi pada hari kamis, tanggal 14 maret 2013 pukul 14.00 sampai selesai.
3.2 Alat dan Bahan
- Daun
tanaman acalipa (merah-putih-hijau)
- Daun
ketela pohon
- CaCO3
- Aseton
- Mortir
dan stamper
- Neraca
Analitis
- Gelas
arloji
- Larutan
I2KI
- Aquadest
- Petroleum
Eter
- Corong
pemisah
- Beaker
glass
- Tabung
Reaksi
- Larutan
HCL dan NaOH
- Alkohol
- Pinset
- Bunsen
- Kaki
tiga
- Penjepit
kayu
- Cutter
3.3 Cara kerja
3.3.1 Pengaruh Cahaya dalam
Fotosintesis
1. Menyiapkan
daun ketela pohon yang muda danyang telah berkembanh penuh dan diperkirakan mendapatkan
cahaya matahari secara langsung.
2. Menutup
sebagian daun ketela pohon tersebut dengan kertas karbon selama 2-3 x 24 jam.
3. Mengambil
daun tersebut, kemudian pada ruas daun yang diperlakukan dipotong sehingga
diperoleh potongan dengan bagian yang ditutup dan tidak.
4. Menyiapkan
berapa tabung reaksi, kemudian di isi 5-10 alkohol 96% dan memasukkan
potongan-potongan daun tersebu.
5. Memanaskan
air didalam beaker glass 1000 ml, kemudian memasukkan tabung reaksi berisi
potongan daun den tunggu sampai daun berwarna pucat.
6. Mengambil
daun yang telah berwarna pucat kemudian diletakkan pada gelas arloji
7. Menguji
daun yang telah berwarna pucat dengan meneteskan larutan I2KI. Mengamati warna
yang tampak.
3.3.2 Pengaruh Pigmen dalam
Fotosintesis
1. Menyiapkan
daun acalypha yang muda dan telah berkembang penuh dan memiliki warna putih dan
hijau.
2. Mengambil
daun tersebut, kemudian buatlah potongan sehingga memperolehkedua bagian warna
tersebut.
3. Menyiapkan
beberapa tabung reaksi, kemudian isikan5-10 mlalkohol 96% dan memasukkan
potongan-potongan daun tersebut.
4. Memanaskan
air di dalam beaker glass 1000 ml, kemudian masukkan tabung reaksi berisi
potongan daun tersebut dan menunggu sampai daun berwana pucat.
5. Ambil
daun yang telah berwarna pucat kemudian letakkan pada gelas arloji.
6. Uji
daun yang telah berwarna pucat dengan meneteskan larutan I2KI. Mengamati warna
yang tampak
3.3.3 Pemisahan Pigmen
1. Menimbang
1 g daun tanaman yang telah ditentukan
2. Daun
ditumbuk/dihaluskan dengan mortar dan stamper serta diberi sedikit CaCO3.
3. Menambahkan
20 cc aseton. Larutan aseton yang berwarnahijau gelap disaringdengan kertas
filter untuk menghilangkan sisa-sisa saringan.
4. Menyiapkan
corong pemisah dan di isi dengan 10-25 cc petroleum eter dan letakkan berdiri.
5. Mengisi
10-15 cc larutan Aseton dalam corong pemisah dan dicampur secara
perlahan-lahan. Menunggu hingga terjadi perubahan warna.
6. Pisahkan
kedua warna yang terbentuk ke dalam tabung yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Hanum, Chairani.
2008. Teknik media tanam jilid 1. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta
Hanum, Chairani.
2008. Teknik media tanam jilid 3. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta.
Retnaningrum.
2001. Pembungaan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. http://
jakarta.litbang.deptan.go.id/klinikagribisnis/index.php?option=content&
task=view&id=27&Itemid=67. 10
Desember 2007.
Salisbury, F.B.
& C.W. Ross. 1995. Fisiologi tumbuhan (terjemahan Diah R
Lukman). Jilid 3. Penerbit ITB Bandung.
Sugiri
Nawangsari. 1998. Biologi. Erlangga. Bandung.
Supriyono B,
Chozin MA, Sopandie D, dan Darusman LK. 2000. Perimbangan
Pati-Sukrosa dan Aktivitas Enzim
Sukrosa Fosfat Sintase pada Padi Gogo
yang Toleran dan Peka terhadap
Naungan. Hayati. 7(2):31-34.
Yasin, ahmad.
2011. Pengaruh intensitas cahaya dan kandungan mineral
Pada berbagai media tumbuh terhadap
laju fotosintesis
Tanaman hias hidrofit elodea. Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar