Kamis, 21 Maret 2013

laporan pengaruh cahaya terhadap fotosintesis



www.vantdie.comwww.vantdie.com
BAB 1 PENDAHULUAN

1.2 Latar belakang
            Dalam pertumbuhan tanaman cahaya adalah faktor yang sangat mempengaruhi. Cahaya mutlak di perlukan dalam proses fotosintesis guna mendapatkan energi.Oleh karena itu, tanpa adanya cahaya, tumbuhan hijau tidak bisa membuat makanannya sendiri guna memperoleh energi. Tumbuhan hijau tidak akan bertahan hidup lama tanpa melakukan prosesi fotosintesis. Cahaya, pada tumbuhan diserap oleh klorofil. Klorofil adalah pigmen yang menyerap cahaya. Yakni radiasi elektromagnet kasat mata. Cahaya putih ( seperti misalnya cahaya matahari) mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merahsampai violet. Tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya tidak di serap dengan baik secara merata oleh klorofil.
            Selain klorofil sel tumbuhan hijau mengandung karotenoid. Karotenoid merupakan pigmen yang paling banyak terdapat, umumnya pigmen yang terdapat warna jingga pada tanaman serta mempunya peranan yang sangat penting karena bertindak sebagai provitamin A. Wealau sudah di ketahui panjang gelombang  yang mana yang paling baik diserap klorofil dankarotenoid, masih harus menentukan panjang gelombang  mana yang paling efektif dalam membantu melajukan fotosintesis.
1.2 Tujuan
·         Mengetahui pengruh kehadiran cahaya dalam proses fotosintesi
·         Melihat macam pigmen yang terdapat didalam daun serta mempelajari sifat-sifatnya.







BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Planck dan Einstein menganggap cahaya terdiri atas partikel-partikel kecilyang disebut foton (Dwijoseputro, 1989). Fotosintesis digerakkan oleh energi matahari (photon). Dari keseluruhan cahaya yang terpancar, hanya 0,5-3,5 % saja yang diserap daun untuk fotosintesis. Cahaya matahari ditangkap daun sebagai foton. Sinar radiasi matahari mampu diserap tanaman hanyalah cahaya tampak dg panjang gelombang 400-700 nm. Cahaya yang diserap daun 1-5% untuk fotosintesis, 75-85% untuk memanaskan daun dan transpirasi. (Lakitan, 2004).Organ utama tumbuhan tempat berlangsungny fotosintesis adalah daun. Tumbuhan menangka cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas, dimana fotosintesis berlangsung tepatnya pada bagian stroma. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilka di daun Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu reaksi terang  karena memerlukan cahaya  dan reaksi gelap tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida  (Salisbury & Ross 1995).
Terdapat perbedaan morfologi daun yang berhubungan dengan proses fotosintesis: ketebalan daun, kloroplas, anatomi daun, dan enzim siklus Calvin. perubahan ini di respon tumbuhan dengan laju fotosintesis turun, berfotosintesis dengan laju tinggi walaupun dengan cahaya rendah, titik kompensasi cahayanya sangat rendah sehingga pertumbuhannya sangat lambat (Salisbury dan Rose, 1991).
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman rosella merupakan peristiwa yang sangat kompleks yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan antara lain meliputi cahaya, air, temperatur, kelembaban danhara. Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan generatif berhubungan dengan tingkat fotosintesis yaitu sumber energi bagi proses pembungaan yang juga melalui mekanisme hormon tanaman. Pada proses pembungaan, kekurangan air dapat memacu inisiasi bunga karena menurunnya aktivitas meristem apikal sehingga terjadi pemindahan energi dan cadangan makanan untuk membentuk meristem lateral (Retnaningrum, 2001).
Kondisi kekurangan cahaya berakibat terganggunya metabolisme, sehingga menyebabkan menurunnya laju fotosintesis dan sintesis karbohidrat (Chowdury et al., 1994 ; Sopandie et al., 2003).Pada kondisi kekurangan cahaya, tanaman berupaya untuk mempertahankan agar fotosintesis tetap berlangsung dalam kondisi intensitas cahaya rendah. Keadaan ini dapat dicapai apabila respirasi juga efisien (Sopandie et al., 2003).
Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan dengan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi (Chairani hanum, jilid 1, 2008).
Cahaya matahari (radiasi surya) mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui tiga sifat yaitu intensitas cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan lamanya penyinaran (panjang hari). Pengaruh ketiga sifat cahaya tersebut terhadap pertumbuhan tanaman adalah melalui pembentukan klorofil, pembukaan stomata, pembentukan antocyanin (pigmen merah) perubahan suhu daun atau batang, penyerapan hara, permeabilitas dinding sel, transpirasi dan gerakan protoplasma Chairani hanum,jilid 3, 2008).
Sebagaian besar tumbuhan membentuk pigmen antosianin dan flafonoid lainya dalam beberapa sel terspesialisasi di salah satu atau beberapa organya. Contohny yang sederhana dalah perkembangan cepat warna merah oleh antosianin pada buah apel di sisi pohon yang terkena sinar matahari (cleon dan frank, 1995)
Sel tumbuhan hijau, selain klorofil mengandung karotenoid. Molukel-molukel ini juga merupakan pigmen, mempunyai warna yang berkisaran antara merah dan kuning. Cahaya yang di serap paling kuat dibagian biru dan sprektum yang tampak. Karatenoid acap kali merupakan pigmen dominan pada bunga dan buah (Nawangsari sugiri, 1998).
BAB 3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Agrobio acara dua dengan judul “Fungsi Cahaya dan Pigmen dalam Fotosintesis” yang dilaksanakan di laboratorium Agronomi pada hari kamis, tanggal 14 maret 2013 pukul 14.00 sampai selesai.

3.2 Alat dan Bahan
-           Daun tanaman acalipa (merah-putih-hijau)
-           Daun ketela pohon
-           CaCO3
-           Aseton
-           Mortir dan stamper
-           Neraca Analitis
-           Gelas arloji
-           Larutan I2KI
-           Aquadest
-           Petroleum Eter
-           Corong pemisah
-           Beaker glass
-           Tabung Reaksi
-           Larutan HCL dan NaOH
-           Alkohol
-           Pinset
-           Bunsen
-           Kaki tiga
-           Penjepit kayu
-           Cutter



3.3 Cara kerja
3.3.1 Pengaruh Cahaya dalam Fotosintesis
1.      Menyiapkan daun ketela pohon yang muda danyang telah berkembanh penuh dan diperkirakan mendapatkan cahaya matahari secara langsung.
2.      Menutup sebagian daun ketela pohon tersebut dengan kertas karbon selama 2-3 x 24 jam.
3.      Mengambil daun tersebut, kemudian pada ruas daun yang diperlakukan dipotong sehingga diperoleh potongan dengan bagian yang ditutup dan tidak.
4.      Menyiapkan berapa tabung reaksi, kemudian di isi 5-10 alkohol 96% dan memasukkan potongan-potongan daun tersebu.
5.      Memanaskan air didalam beaker glass 1000 ml, kemudian memasukkan tabung reaksi berisi potongan daun den tunggu sampai daun berwarna pucat.
6.      Mengambil daun yang telah berwarna pucat kemudian diletakkan pada gelas arloji
7.      Menguji daun yang telah berwarna pucat dengan meneteskan larutan I2KI. Mengamati warna yang tampak.
3.3.2 Pengaruh Pigmen dalam Fotosintesis
1.      Menyiapkan daun acalypha yang muda dan telah berkembang penuh dan memiliki warna putih dan hijau.
2.      Mengambil daun tersebut, kemudian buatlah potongan sehingga memperolehkedua bagian warna tersebut.
3.      Menyiapkan beberapa tabung reaksi, kemudian isikan5-10 mlalkohol 96% dan memasukkan potongan-potongan daun tersebut.
4.      Memanaskan air di dalam beaker glass 1000 ml, kemudian masukkan tabung reaksi berisi potongan daun tersebut dan menunggu sampai daun berwana pucat.
5.      Ambil daun yang telah berwarna pucat kemudian letakkan pada gelas arloji.
6.      Uji daun yang telah berwarna pucat dengan meneteskan larutan I2KI. Mengamati warna yang tampak

3.3.3 Pemisahan Pigmen
1.      Menimbang 1 g daun tanaman yang telah ditentukan
2.      Daun ditumbuk/dihaluskan dengan mortar dan stamper serta diberi sedikit CaCO3.
3.      Menambahkan 20 cc aseton. Larutan aseton yang berwarnahijau gelap disaringdengan kertas filter untuk menghilangkan sisa-sisa saringan.
4.      Menyiapkan corong pemisah dan di isi dengan 10-25 cc petroleum eter dan letakkan berdiri.
5.      Mengisi 10-15 cc larutan Aseton dalam corong pemisah dan dicampur secara perlahan-lahan. Menunggu hingga terjadi perubahan warna.
6.      Pisahkan kedua warna yang terbentuk ke dalam tabung yang berbeda.















DAFTAR PUSTAKA

Hanum, Chairani. 2008. Teknik media tanam jilid 1. Direktorat Pembinaan
          Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
          Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Hanum, Chairani. 2008. Teknik media tanam jilid 3. Direktorat Pembinaan
          Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
          Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Retnaningrum. 2001. Pembungaan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. http://
          jakarta.litbang.deptan.go.id/klinikagribisnis/index.php?option=content&
          task=view&id=27&Itemid=67. 10 Desember 2007.

Salisbury, F.B. & C.W. Ross. 1995. Fisiologi tumbuhan (terjemahan Diah R
         Lukman). Jilid 3. Penerbit ITB Bandung.

Sugiri Nawangsari. 1998. Biologi. Erlangga. Bandung.

Supriyono B, Chozin MA, Sopandie D, dan Darusman LK. 2000. Perimbangan
           Pati-Sukrosa dan Aktivitas Enzim Sukrosa Fosfat Sintase pada Padi Gogo
           yang Toleran dan Peka terhadap Naungan. Hayati. 7(2):31-34.

Yasin, ahmad. 2011. Pengaruh intensitas cahaya dan kandungan mineral
           Pada berbagai media tumbuh terhadap laju fotosintesis
          Tanaman hias hidrofit elodea. Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar